Loggo Tutorial Blog dan Seo
Amole, Nimao, Koyao, Wao, Yepyum, Kaonak, Kaipase, Amakanie, Selamat Datang dan Terima Kasih atas Kunjungan Anda Di Blogspot IPMAMI SESAL

Rabu, 21 Mei 2014

Sikapi Konflik Timika, Ratusan Mahasiswa Datangi Kantor Gubernur

Kepala Suku Besar Timika di Jayapura, Yohanes Magai, sedang orasi di depan ratusan mahasiswa. Foto: Dok. MS.

Jayapura, Menilai pemerintah provinsi Papua membiarkan berlarut-larut  konflik di Timika tanpa upaya penyelesaian, ratusan mahasiswa Papua datangi kantor gubernur di Dok 2 Jayapura, Rabu (21/5).
 
Sejak beberapa bulan yang lalu, terjadi konflik antar suku di Timika, sudah 18 warga sipil tewas.

"Gubernur Papua segera seriusi masalah di Timika, segera bentuk tim investigasi," kata salah satu orator, Elius Pekey.

Mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam demo meminta kepada pemerintah provinsi Papua dan semua stakeholder untuk segera menuntaskan masalah yang terjadi.

Hal senada juga diungkapkan kepala suku besar kabupaten Mimika di Jayapura, Yohanes Magai. Ia meminta para petinggi pejabat di tanah Papua untuk segera menyelesaikan konflik di Timika.

"Gubernur, Wakil Gubernur, ketua MRP, Wakapolda, Kapolresta semua anak daerah. Kenapa semua tidak bergerak dan membiarkan masalah ini terus terjadi?" teriaknya emosional.

Massa aksi yang datang diterima Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Herry Dosinaen. Ia mengatakan, selama ini pemerintah Papua tidak tinggal diam.

"Kepolisian dan Pemerintah Daerah sudah turun ke lapangan," begitu klaim Sekda.

Pemerintah Provinsi Papua, kata Herry, sudah siapkan radiogram dan akan kirim kepada seluruh bupati daerah pegunungan untuk tanggal 26 Mei turun ke Timika.

"Semua elemen akan bertemu di Timika, baik pemerintah provinsi, Kapolda, Pangdam, MRP, DPRP, seluruh bupati se-pegunungan Papua untuk menyelesaikan konflik di sana," kata Herry lagi.

Sekda berharap agar jangan ada yang menjadi provokator.

Massa aksi lalu membacakan tuntutan mereka.

Pertama, Kami mahasiswa dan masyarakat meminta dengan tegas kepada gubernur, DPRP, MRP, 16 bupati se-pegunungan tengah, PT Freeport Indonesia, segera selesaikan konflik Timika.

Kedua, Kami mahasiswa dan masyarakat meminta dengan tegas kepada gubernur, Kapolda dan Pangdam,  berikan jaminan hukum positif penyelesaian dalam masalah.

Ketiga, Kami mahasiswa dan masyarakat meminta dengan tegas kepada gubernur, segera hentikan masyarakat yang mendulang ampas emas di kali Kabur dan memberikan jaminan kepada masyarakat yang pendulang emas, karena area pendulangan merupakan salah satu akar persoalan di Timika.

Keempat, Kami mahasiswa dan masyarakat meminta dengan tegas kepada pihak keamanan, para pelaku pembunuhan harus dihukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku. KUHP 338-340 tentang pembunuhan.

Kelima, Kami mahasiswa dan masyarakat meminta dengan tegas kepada pemerintah daerah Timika, pemerintah provinsi dan pihak keamanan, segera menutup toko-toko yang menjual minuman keras (miras) dan segera menghentikan peredaran miras di seluruh kota Timika karena itu merupakan salah satu pemicu terjadi konflik.

Keenam, Kami mahasiswa dan masyarakat meminta dengan tegas kepada Pemda Timika dan pihak keamanan, segera tertibkan mobil kaca gelap yang sedang dipakai pelaku. Semua mobil, baik mobil pribadi, mobil dinas, harus diwajibkan kaca putih. (Pilemon Keiya)

Sumber:http://majalahselangkah.com

0 komentar:

Posting Komentar